Teologi Muslim Puritan

Genelogi dan Ajaran Salafi

Rp 70.000

Penulis   : Dr. Arrazy Hasyim, MA.

Penerbit : Maktabah Darus-Sunnah

Tebal      : xviii + 322 Halaman

Ukuran   : 15×23 Cm

Harga     : 70.000

Kategori

Sinopsis Buku Teologi Muslim Puritan

Salafi sebagai aliran teologi yang puritan, terbukti mempunyai geneologi yang terhubung kepada generasi Salaf, terutama kepada sosok Aḥmad bin Hanbal. Puritanisme Salafi bukanlah tanpa sebab dan latar belakang. Gerakan pemurnian mereka dilatarbelakangi penyiksaan dan penganiayaan yang dilakukan oleh penguasa dengan teologi “resmi” yang berseberangan. Kebangkitan Salafi untuk pertama kali telah dimulai sejak masa Ahmad bin Hanbal, dengan dukungan penguasa pada masanya, yaitu Khalifah al-Mutawakkil. Lalu, mengalami kebangkitan kedua kalinya pada masa Ibn Taymiyah, tetapi tidak mendapat restu dari penguasa dan kebanyakan ulama semasanya yang berhaluan Ash’arīyah.

Terakhir, kebangkitan Salafi ditandai dengan pergerakan Muḥammad Ibn Abd al-Wahhāb yang maju dengan dukungan penguasa. Apabila “istana” telah menjadi basis dari suatu ajaran teologi, maka aliran dan kelompok lain akan tersingkirkan. Salafi dengan ijtihād Ibn Taymīyah benar-benar berhasil merumuskan tiga tauhid yang menjadi ajaran teologi dengan argumentasi yang kuat dan mengakar. Seorang atau kelompok atau institusi tidak sah disebut sebagai Salafi tanpa menganut tiga pilar tersebut. Trilogi tauhid tersebut adalah tawḥīd rubūbiyah, tawḥīd ulūhīyah, dan tawḥīd al-asma’ wa-al-şifāt. Dalam konteks kenusantaraan, secara filologis trilogi tauhid tersebut tidak pernah muncul dalam karya-karya teologis ulama terdahulu, terutama dari abad keenam belas sampai kesembilan belas Masehi. Doktrin tersebut ditransmisikan oleh tokoh-tokoh keagamaan yang pernah mengenyam pendidikan di Saudi Arabia pasca tahun 1960-an. Ini bertambah kuat dengan lembaga-lembaga Salafi yang dibangun di berbagai negara, tanpa terkecuali Indonesia. Buku yang ada di tangan pembaca ini akan menyajikan secara mendalam pembahasan tentang kelompok Salafi ini. Selamat membaca!