Otentisitas Hadis menurut Ahli Hadis dan Kaum Sufi

Rp 35.000

Penulis   : Usman Sya’roni

Penerbit : Pustaka Firdaus

Tebal      : 166 halaman

Ukuran   : 14×20 cm

Harga     : 35.000

Categories ,

Sinopsis Buku Otentisitas Hadis menurut Ahli Hadis dan Kaum Sufi

Nabi Muhammad Saw, wafat pada tahun 11 Hijri, dan sejak saat itu proses pembentukan agama Islam telah selesai. Ayat-ayat Al-Quran telah ditutup dan Hadis-hadis Nabawi tidak muncul lagi. Namun demikian Sebagian Kaum Sufi beranggapan bahwa Nabi Saw sampai sekarang masih hidup dan sering menemui orang-orang tertentu untuk menyampaikan pesan-pesan agama. Sebagian kaum Sufi juga beranggapan bahwa otentisitas Hadis tidak ditentukan oleh otentisitas matan dan sanadnya melainkan berdasarkan ilham atau zauq (perasaan) orang-orang khas di lingkungan mereka. Maka bagi mereka, sumber agama bukan hanya Al-Quran dan Hadis, melainkan ditambah dengan zauq (perasaan). Bagaimana jadinya agama ini apabila orang-orang belakangan banyak yang mengklaim dirinya bertemu Nabi Saw dalam keadaan yaqazah (terjaga), dan menerima pesan-pesan (hadis) dari Nabi Saw, atau suatu ajaran agama dinilai benar hanya berdasarkan perasaan seseorang semata? Benarkah agama Islam mengajarkan hal-hal seperti itu? Buku ini menjawabnya dengan lugas, luas, dan tuntas.