Dasar-Dasar ilmu hadis

Perkembangan kajian Ilmu Hadis mencapai puncaknya ketika Imam Ibnu al-Shalah (w 643 H) menulis karya ilmiah yang sangat monumental. ‘Ulum al-Hadits, yang kemudian kondang dengan sebutan Muqaddimah Ibnu al-Shalah. Dalam kitab ini pula beliau menegaskan bahwa kitab yang paling otentik sesudah al-Qur’an adalah kitab karya Imam al-Bukhari dan Imam Muslim.

Keunggulan kitab Ibnu al-Shalah ini telah menarik para ulama, khususnya yang datang sesudahnya, untuk mengomentari kitab tersebut. Maka tercatat tidak kurang dari 33 kitab telah membahas kitab Ibnu al Shalah itu, baik berupa ikhtishar (ringkasan) syarh (ulasan), nazhm (puisi, syair), dan mu’aradhah (perbandingan). Dan di antara yang paling populer dari kitab-kitab itu adalah kitab ringkasan yang ditulis oleh Imam al-Nawawi yang sedang Anda baca ini.