Belajar Bahagia dari Nabi Saw.

Kami selalu berpesan kepada para santri agar menulis ilmu yang mereka pelajari. “Wa lā tamūtunna illā wa antum kātibun” Berdakwah dengan tulisan itu manfaatnya lebih besar, lebih luas dan lebih lama daripada berdakwah dengan lisan. Alhamdulilah anak-anak sudah mulai latihan menulis. Semoga menjadi karya yang bermanfaat. Saya sangat menyambut karya ini. Sebagai apresiasi dan motivasi untuk mereka, insya Allah buku ini diterbitkan. Jika ada kekurang sempurnaan dalam buku ini, maklumlah penulisnya masih anak anak. Semoga buku ini dapat menginspirasi santri-santri dewasa. Mabrūk ‘alā kulli hāl.

Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA

Pengasuh Darus-Sunnah

Awalnya, kami tak menyangka bahwa adik-adik memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Kami baru sadar bahwa anak-anak adalah guru sejati kami. Dari merekalah kami dapat belajar banyak hal. Kami belajar mendidik, belajar menggali potensi, belajar menyampaikan materi dalam bahasa yang sangat sederhana. Hal yang tampak sederhana itu justru lebih menantang daripada hal yang tampak rumit. Menyederhanakan hal yang rumit jauh lebih sulit daripada memperumit hal yang sederhana. Akhirnya, berbagai pertanyaan adik-adik seputar agama dapat mereka temukan sendiri jawabannya melalui penelitian hadis. Nah, apa saja sih yang mereka pikirkan saat membaca hadis-hadis Nabi? Temukan jawabannya dalam buku ini. Selamat membaca!